berita

BNI Syariah Kucurkan Bantuan Pendidikan Bagi Madrasah


Jakarta - Sebagai rangkaian milad yang kedua, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah kembali mengelar Manajemen Syukur, sebuah program CSR yang fokus pada pendidikan.
BNI Syariah kali ini memberikan bantuan kepada Madrasah Diniyah Tarbiyatul alah Al Fahruroziyah dan Yayasan Baitussalam di desa Caringin, Bogor.
"Pada kesempatan ini BNI Syariah memberikan bantuan berupa perbaikan sarana fisik sekitar 200 juta untuk Madrasah Diniyah Tarbiyatul Falah Al Fahruroziyah," ujar Ketua Unit Pelayanan Zakat BNI Syariah Supardi dalam siaran pers-nya yang pkesinteraktif.com terima,Kamis(3/5).
Selain itu, lanjut Supardi diberikan pula bantuan kepada yayasan Baitussalam berupa bantuan buku dan insentif guru TPA senilai 100 juta, bantuan computer.
"Serta pemberian layanan kesehatan gigi bagi siswa siswi Madrasah bekerjasama dengan Lantamal III," ujarnya.
Sebelumnya, pada Sabtu yang lalu (28 April 2012) BNI Syariah mengadakan khitanan masal dan donor darah, di Masjid Istiqomah Simprug, Jalan Teuku Nyak Arif No. 115 Komplek Pertamina Simprug, Kebayoran Lama.

 

Wujudkan Branding, Bank Mumalat Ganti Logo


Jakarta (1/5) Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang pesat —Bank Muamalat terus melakukan inovasi dan berbagai perubahan, diantaranya  adalah dalam merubah  branding logo perusahaan. Dimana di logo baru kali ini bentuknya seperti air yang memiliki sumber manfaat bagi kehidupan.
Direktur Operasional  Bank Muamalat  Hendiarto—dalam konferensi pers dengan wartawan dan sekaligus memperingati HUT Bank Mumalat ke-20, ia mengatakan, salah satu tujuan dari perubahan branding logo tersebut adalah untuk menjawab revitalisasi dan memperkuat citra Bank Muamalat sebagai bank syariah yang modern dan dinamis. “Perubahan logo ini membuat Bank Muamalat lebih segar dalam menjawab segala tantangan dan pengembangan perbankan syariah di tanah air,”ujarnya.
Dalam perubahan logo ini, Hendiarto menegaskan, telah direncanakan di tahun lalu bahkan melewati proses riset yang mendalam. Di perubahan logo ini Bank Muamalat telah mengganggarkan dana sebesar Rp Rp 50 milyar, dengan perincian Rp 35 milyar untuk sosialisasi dan Rp 15 milyar penggantian besar-besaran di kantor-kantor cabang Bank Muamalat diseluruh Indonesia.
Sementara Direktur Utama, Bank Muamalat Arviyan Arifin dalam kata pengantarnya mengenai kinerja keuangan Bank Muamalat mengatakan, selama ini total aset Bank Muamalat telah menembus total Rp 32 triliun dan mampu menguasai pasar 22,33 persen dari pertumbuhan perbankan syariah. Sementara dari segi pembiayaan Bank Muamalat mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 22,47 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 26,66 triliun.
“Dengan kinerja keuangan inilah—kami optimis di tahun 2012 akan mampu lebih agresif dalam memajukan perbankan syariah,”paparnya.

BNI Syariah Gelar Sunatan Masal


Jakarta (30/4) – Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menggelar acara khitanan masal bagi 200 anak-anak dhuafa di Masjid Istiqomah Simprug, Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Sabtu (28/4).
Direktur BNI Syariah, Bambang Widjanarko mengatakan acara khitanan masal tersebut merupakan bagian dari rangkaian milad BNI Syariah yang kedua. “merupakan kegiatan awal dari rangkaian program sunatan masal yang akan diselenggarakan di empat daerah lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan selain khitanan masal akan diadakan juga kegiatan donor darah mulai 25 Mei mendatang di Masjid Agung Sunda Kelapa, serta dibeberapa masjid besar hingga 15 Juni 2012 bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia.
“Berbagi kebahagian apalagi saat menjelang milad kepada sesama, salah satu wujud syukur kami kepada lingkungan sekitar semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” tandasnya.
Dalam acara khitanan masal ini BNI Syariah bekerjasama dengan Halimun Medical Center.

Bank DKI Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 20 Milyar Melalui Inkopsyah

Untuk mendorong pembiayaan di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bank DKI Syariah kembali menyalurkan pembiayaan kepada Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) BMT sebesar Rp 20 milyar. Dengan adanya pembiayaan ini, total Bank DKI Syariah menyalurkan pembiayaan ke Inkopsyah BMT sebesar Rp 35 milyar dengan rincian Rp 5 milyar di tahun 2009 dan Rp 10 milyar di tahun 2011.
Kepala Unit Usaha Syariah Harijanto, mengatakan, besarnya  penyaluran pembiayaan kesektor UMKM tersebut merupakan bukti bahwa Bank DKI Syariah memiliki komitmen yang tinggi dalam pengembangan UMKM yang selama ini menggerakkan sektor riil. “Dengan menjalin kerjasama Inkopsyah BMT memudahkannya dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat,”kata Kepala Unit usaha Syariah Bank DKI saat penandatanganan kerjasama dengan Inkopsyah BMT (25/4).
Sementara  Ketua Inkopsyah BMT, Abdullah Yazid mengatakan, kerjasama dalam penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh Bank DKI Syariah melalui Inkopsyah BMT merupakan yang paling besar diantara bank syariah lainnya. Ia mengakui sumber dana terbesar dalam menyalurkan pembiayaan masih dari non, yaitu Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) dengan total pembiayaan Rp 62,250 milyar.
Secara keseluruhan,  Abdullah Yazis memaparkan, selama ini total portofolio pembiayaan Inkopsyah sampai dengan April sudah mencapai Rp 179 milyar dan ditargetkan ditahun ini mencapai Rp 250 milyar. Sementara untuk modal yang terkumpul hingga kini telah mencapai Rp14,2 milyar dan ditargetkan mencapai Rp 20 milyar. Dengan jumlah besarnya pembiayaan tersebut Inkopsyah mentargetkan untuk tahun ini laba bersihnya mencapai Rp 2,5 milyar dan diharapkan bisa meningkat daripada tahun kemarin dengan jumlah Rp 1,8 milyar.
“Kami berupaya untuk meningkatkan kinerja di tahun ini,”ujarnya
Kemudian dalam perkembangan total aset yang ada selama ini, Abdullah Yazid menjelaskan, bahwa hingga saat ini total asset Inkopsyah BMT sudah mencapai Rp 120,8 milyar dan target sampai akhir tahun ini berjumlah Rp 180 milyar. Sementara non performing to financial (NPF) masih berkategori rendah, yakni 2,3  persen.
Faktor yang menyebabkan NPF rendah, tutur Abdullah Yazid, terjadinya kenaikan kredibilitas masyarakat terhadap lembaga BMT dan manajemen organisasi berjalan dengan baik dengan dukungan IT yang berlkualitas.
Dengan majunya performen dari Inkopsyah BMT mendorong para anggota BMT lainya untuk menjadi anggota Inkopsyah BMT. Hingga kini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Inkopsyah BMT menyebutkan, bahwa anggotanya telah berjumlah 355 anggota tersebar di 24 provinsi dan di akhir tahun ini direncanakan mencapai 400 anggota di 27 provinsi.

Perbankan Syariah Perlu Maksimalkan Sosialisasi



Jakarta – Pertumbuhan perbankan syariah saat ini mencapai 40,5 persen dengan pangsa pasar mendekati 5 persen. Diperkirakan 5 tahun kedepan pangsa pasar perbankan syariah akan mendekati 10 persen.
“Untuk mencapai 10 persen, selain inovasi produk juga ditambah dengan sosialisasi,” ujar Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah kepada wartawan dalam acara Munas ke 5 Asosiasi Bank Syariah Indonesia, di Jakarta, Rabu (21/3).
Halim mengatakan, untuk sosialisasi perlu dimaksimalkan agar masyarakat dapat membuka  mata terhadap perbankan syariah. Sehingga pada akhirnya muncul minat untuk menggunakan jasa perbankan syariah.
Sosialisasi produk, lanjut Halim merupakan salah satu yang sebaiknya menjadi fokus. Ia menilai banyak produk perbankan syariah yang sebenarnya bagus namun banyak masyarakat yang belum tahu. Salah satunya adalah produk KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah (MMQ).
“MMQ KPR ini produk bagus terutama bagi kalangan menengah dengan usia muda. Dengan produk ini kepemilikan rumah bisa lebih cepat hanya saja produk ini banyak yang tidak tahu,” tandasnya.



Laba PermataBank Syariah Tembus Rp 133 M

Jakarta – PermataBank Syariah mencatat kinerja keuangan yang mengesankan di tahun 2011. Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2011, laba PermataBank Syariah tercatat Rp 133 miliar atau meningkat 41% Year on Year (YoY), yang mana pada tahun sebelumnya mencatat laba sebesar Rp 94 miliar.
Peningkatan juga terjadi di sektor pembiayaan, dimana pembiayaan yang disalurkan tumbuh 107% dari Rp 1,4 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp 3 triliun. Pembiayaan tumbuh pada semua segmen bisnis.
Sementara itu untuk perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) telah meningkat 112% (YoY)  menjadi Rp3,7 triliun. Tabungan dan Giro membukukan kenaikan yang kuat hingga 102% (YoY) menjadi Rp2 triliun. Deposito berjangka juga meningkat hingga 127% (YoY) menjadi Rp1,6 triliun pada akhir 2011. Sementara porsi dana murah mencapai 57% dari total simpanan.
“Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit berdampak pada rasio Financing-to-Deposit Ratio (FDR) yang mencapai 82% pada 2011, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 84%”, ujar Head of PermataBank Syariah Achmad K. Permana, kepada wartawan, di Jakarta, Senin,(26/3).
PermataBank Syariah juga menunjukan perbaikan yang berkesinambungan dalam mengelola kualitas pembiayaanya sebagaimana tercermin dalam rasio pembiayaan bermasalah (Net Non Performing Financing) yang membaik hingga 1% pada Desember 2011 dari 2% pada tahun sebelumnya.
Unit Usaha Syariah dari Bank Permata ini juga mempertahankan tingkat permodalan yang sehat terhadap aktiva tertimbang menurut risiko dan mengakhiri periode dengan mencatat Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 16%, mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 11%.
“Transformasi model bisnis yang telah kami lakukan selama ini dengan mengoptimalkan Office Chaneling dengan mensinergikan infrastruktur, pengembangan berbagai produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah mulai terlihat hasilnya,” pungkasnya.